Beato Petrus Paskalis

Arti Nama:

Petrus : Berasal dari bahasa Yunani Πετρος (Petros) yang berarti “batu”. Ini adalah terjemahan yang digunakan dalam kitab Perjanjian Baru untuk nama Aramaic: Cephas (Kefas), yang juga berarti “batu” (Yoh 1:42).
Paskalis berasal dari bahasa Ibrani פֶּסַח (pesach) yang berarti “Paskah”/ “Tuhan lewat”

Penampilan:

Seorang Imam Mercedarian yang akan dipenggal lengkap dengan jubahnya, biasanya di atas altar.
Seorang Imam Mercedarian sedang menulis di atas buku

Profil
Petrus Paskalis atau Petrus Pascual (sekitar 1227 – 1299/1300), dalam bahasa Latin aslinya Petrus Paschasius (bahasa Spanyol: Pedro Pascual, bahasa Valencia: Pere Pasqual), adalah seorang teolog, uskup, dan martir Mozarabik. Orang tua Peter adalah orang Mozarab (Kristen Iberia) yang taat yang hidup di bawah kekuasaan Muslim, membayar pajak tahunan yang dikenal sebagai jizyah. Orang-orang Mozarab dan Arab Muslim hidup berdampingan dan bahkan berbicara dalam bahasa yang sama yang dikenal sebagai bahasa Mozarabik.

Petrus Paskalis dilahirkan di Valencia, pantai timur Spanyol yang saat itu di bawah kekuasaan Kekaisaran Almohad. Pendiri Mercedarian (Ordo Kerajaan, Surgawi dan Militer Bunda Maria Berbelaskasih dan Penebusan Para Tawanan), St Petrus Nolaskus (1189-1256), adalah teman yang sangat baik bagi keluarga Petrus dan ia dan rekan-rekan Mercedariannya sering menginap di rumah Petrus ketika mereka melakukan misi untuk membebaskan para tawanan Kristen. Perkenalan dengan orang-orang saleh inilah membantu menanamkan rasa kesalehan yang mendalam dalam diri Petrus muda. Ditambah dengan pengaruh orang tuanya yang berbudi luhur, dermawan dan penuh perhatian, Petrus Paskalis tumbuh menjadi seorang hamba Tuhan yang sangat berbakti.

Petrus kemudian pergi ke Universitas Paris pada tahun 1238, tak lama sebelum Valencia jatuh ke tangan James I dari Aragon. Setelah menerima gelar doktoral di sana, sebelum kemudian kembali ke Valencia. Diperkirakan ia telah memegang jabatan kanonik di Katedral Santa Maria di Valencia sebelum tahun 1250, ketika dia mengundurkan diri untuk bergabung dengan kaum Mercedarian di Roma.

Karena kecerdasannya, ia dipanggil untuk melayani James I, Raja Aragon sebagai pengajar bagi putranya Don Sancho. Dikemudian hari, Don Sancho terpengaruh oleh kesalehan Petrus, sehingga tertarik untuk menjadi seorang imam Mercedarian, namun hal itu urung terlaksanan mengingat umur Sancho masih terlalu muda. Petrus kemudian melanjutkan karyanya dengan menjadi pengkhotbah yang terkenal luas, menyampaikan khotbah di Tuscany dan Andalusia, dan menulis traktat tentang berbagai kontroversi teologis. Keaslian dari banyak karya yang dikaitkan dengannya masih diragukan, karena diperkirakan ada dua penulis dengan nama yang sama.

Pada tahun 1296 ia diangkat menjadi Uskup Jaén, Spanyol ketika wilayah itu dikuasai oleh Bangsa Moor yang beragama Islam. Selama menjabat, ia bekerja keras membebaskan tahanan Kristen yang ditawan oleh Bangsa Moor. Selain itu ia banyak menulis dan berkhotbah menentang ajaran Islam dan perbuatan mereka dalam menawan Umat Kristen. Banyak orang Muslim yang kemudian bertobat setelah mendengar khotbahnya.

Karena alasan itulah, akhirnya ia disergap oleh mereka dan ditahan di Granada mulai tahun 1297. Perintah diberikan bahwa tidak seorang pun diizinkan untuk mengunjungi atau berbicara dengan Peter. Selama ditahan di penjara, ia terus-menerus diperlakukan dengan kejam dan hina. Namun ia diberi izin untuk mempersembahkan Kurban Kudus Misa setiap hari. Dan di sinilah mukjizat yang indah, yang membuat Santo Petrus terkenal terjadi.

Suatu pagi, ceritanya, ketika Petrus sedang mempersiapkan Misa, seorang anak laki-laki berusia sekitar lima tahun muncul di hadapannya. Anak itu mengenakan pakaian seorang budak dan mengatakan kepada Uskup bahwa ia dengan senang hati akan melayani Misa untuknya jika ia mengizinkannya. Petrus bertanya kepadanya siapa dia dan anak itu menjawab, “Aku akan memberitahumu siapa aku ketika kamu telah menyelesaikan Misa.” Setelah Misa selesai, Petrus mengajukan beberapa pertanyaan kepada anak itu dan kagum dengan kebijaksanaan yang muncul dari anak itu. Kemudian ia bertanya kepada anak itu, “Katakanlah kepadaku, siapakah Yesus Kristus itu?”

Anak laki-laki itu menjawab: “Akulah Yesus Kristus. Akulah yang disalibkan demi keselamatanmu dan keselamatan seluruh dunia, lihatlah tangan-Ku, kaki-Ku dan sisi-Ku dan kamu akan mengenali luka-luka yang Kuterima selama sengsara-Ku. Karena kamu, atas pilihanmu sendiri, tetap menjadi tawanan untuk mendapatkan kebebasan bagi anak-anak-Ku yang ditawan dan karena, untuk mendapatkan kebebasan mereka, kamu menghabiskan uang yang dikirim untuk mendapatkan kebebasanmu sendiri, kamu telah menjadikan Aku sebagai Tawananmu.” Kemudian anak kecil itu menghilang. Petrus Paskalis dipenuhi dengan sukacita yang tak terlukiskan.

Para Muslim yang menahannya dapat merasakan aura kesucian dari tawanan mereka. Karena itu mereka menawarkan kebebasan dan kemuliaan kepadanya, jika ia mau menjadi murtad. Namun hal itu ditolak mentah – mentah. Suatu saat, setelah Misa, pada waktu mengucap syukur, mereka kemudian menikamnya dari belakang dan memenggalnya. Diperkirakan ia menjadi martir pada tahun 1299 atau pada 06 Desember 1300. Pada 14 Agustus 1670, ia dibeatifikasi oleh Paus Klemens X. Beato Petrus Paskalis termasuk salah satu dari para teolog pertama yang menyatakan bahwa Bunda Maria dikandung tanpa noda (Maria Imaculata).

Setiap Martir Adalah Benih Bagi Pertumbuhan Gereja

Referensi:
https://en.wikipedia.org/wiki/Peter_Pascual
https://catholicsaints.info/blessed-peter-paschal/
https://anastpaul.com/2019/12/06/saint-of-the-day-6-december-saint-peter-pascual-died-1299-bishop-and-martyr/

Tinggalkan komentar

Rancang situs seperti ini dengan WordPress.com
Mulai